Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda di Indonesia. Namun, ketergantungan terhadap teknologi seringkali menjadi isu yang mengkhawatirkan. Bagaimana cara mengatasi isu ketergantungan teknologi di kalangan anak muda Indonesia?
Menurut psikolog anak dan remaja, Dr. Yustina Ningsih, ketergantungan teknologi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik anak muda. “Anak muda yang terlalu bergantung pada teknologi cenderung mengalami gangguan tidur, kecemasan, dan kesepian,” ujarnya.
Salah satu cara mengatasi isu ketergantungan teknologi adalah dengan mengedukasi anak muda tentang penggunaan yang bijak. Dr. Yustina menyarankan agar orangtua dan pendidik turut aktif dalam mengawasi dan memberikan batasan waktu penggunaan teknologi kepada anak muda.
Selain itu, perlu juga menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas di luar ruangan. Menurut data dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, hanya 30% anak muda di Indonesia yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan olahraga. Hal ini menunjukkan pentingnya menciptakan kesadaran akan pentingnya hidup seimbang antara penggunaan teknologi dan aktivitas fisik.
Menurut pendiri komunitas #DisconnectToConnect, Ahmad Rifai, “Anak muda perlu belajar untuk lebih menghargai interaksi sosial di dunia nyata daripada menghabiskan waktu terlalu lama di dunia maya.” Komunitas ini aktif mengadakan kegiatan offline seperti diskusi, pertunjukan seni, dan bakti sosial untuk mengajak anak muda kembali ke kehidupan nyata.
Dengan langkah-langkah edukasi, pembatasan waktu penggunaan teknologi, dan menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas di luar ruangan, diharapkan isu ketergantungan teknologi di kalangan anak muda Indonesia dapat diminimalkan. Mari bersama-sama menciptakan generasi muda yang sehat, kreatif, dan berdaya!