Teknologi semakin menjadi bagian tak terpisahkan dalam dunia pendidikan saat ini. Namun, penggunaan teknologi dalam pendidikan juga harus dijaga keseimbangannya agar tidak menimbulkan dampak buruk yang mungkin terjadi. Menjaga keseimbangan penggunaan teknologi di pendidikan menjadi kunci utama dalam memastikan manfaat teknologi dapat dirasakan tanpa mengorbankan kesejahteraan siswa.
Menurut pakar pendidikan, Prof. Ani Yudhoyono, “Penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat memberikan banyak manfaat, namun jika tidak diatur dengan baik dapat menimbulkan dampak buruk bagi siswa, seperti menurunnya konsentrasi, kurangnya interaksi sosial, dan bahkan kecanduan terhadap gadget.”
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan penggunaan teknologi di pendidikan adalah dengan membatasi waktu penggunaan gadget di sekolah. Menurut Dr. Andi Tiara, seorang psikolog pendidikan, “Pembatasan waktu penggunaan gadget di sekolah dapat membantu siswa untuk lebih fokus dalam belajar dan mengurangi risiko dampak buruk teknologi terhadap kesehatan mental mereka.”
Selain itu, penting juga untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menggunakan teknologi secara bijak. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program pembelajaran yang mengajarkan tentang etika penggunaan teknologi, serta konsekuensi dari penggunaan teknologi yang berlebihan.
Dr. Sinta Wijaya, seorang ahli pendidikan, menambahkan, “Penting bagi sekolah dan orang tua untuk bekerja sama dalam mengawasi penggunaan teknologi oleh siswa. Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan siswa dapat menggunakan teknologi secara produktif dan tidak terjebak dalam dampak buruk teknologi.”
Dengan menjaga keseimbangan penggunaan teknologi di pendidikan, kita dapat mengatasi dampak buruk yang mungkin terjadi dan memastikan bahwa teknologi tetap menjadi alat yang bermanfaat dalam proses pembelajaran. Sebagai masyarakat pendidikan, kita bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi selalu sejalan dengan kesejahteraan siswa.