Ancaman teknologi terhadap pendidikan memang menjadi topik yang semakin hangat diperbincangkan belakangan ini. Bagaimana sebenarnya guru dan siswa menyikapinya? Apakah mereka siap menghadapi perubahan yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi?
Menurut Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, “Teknologi dapat menjadi ancaman jika tidak diintegrasikan dengan baik dalam proses pembelajaran. Namun, jika dimanfaatkan dengan bijak, teknologi dapat menjadi alat yang sangat powerful dalam meningkatkan mutu pendidikan.”
Sebagai guru, kita harus terbuka terhadap kemajuan teknologi dan belajar untuk mengintegrasikannya dalam pembelajaran kita. Penggunaan teknologi dalam kelas dapat membantu meningkatkan keterlibatan siswa dan mempermudah proses pembelajaran. Namun, kita juga harus waspada terhadap dampak negatifnya, seperti kecanduan gawai dan kurangnya interaksi sosial di antara siswa.
Sementara itu, siswa juga perlu belajar untuk menggunakan teknologi dengan bijak. Mereka harus mampu memilah informasi yang benar dan memanfaatkannya untuk kepentingan belajar. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. John Hattie, seorang ahli pendidikan dari University of Melbourne, “Siswa yang mampu menggunakan teknologi secara efektif cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih baik.”
Bagaimanapun juga, penting bagi guru dan siswa untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan belajar untuk beradaptasi dengan perubahan. Kita tidak bisa menghindari kemajuan teknologi, namun kita bisa belajar untuk mengendalikannya agar tidak mengganggu proses pendidikan.
Dengan sikap terbuka dan bijak dalam menghadapi ancaman teknologi terhadap pendidikan, guru dan siswa dapat bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan produktif. Sehingga, teknologi tidak hanya menjadi ancaman, namun juga menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.