Bahaya ketergantungan teknologi di era digital memang menjadi perbincangan yang tidak bisa dihindari. Dengan segala kemudahan dan kecanggihan yang ditawarkan teknologi, seringkali kita tidak sadar bahwa kita telah terjebak dalam lingkaran ketergantungan yang berbahaya.
Menurut dr. Andi Saat, seorang psikolog klinis, “Ketergantungan teknologi dapat berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Terlalu sering menggunakan gadget dan internet dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan depresi.”
Bahkan, menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), ketergantungan teknologi di era digital dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, dan masalah postur tubuh.
Tak hanya itu, ketergantungan teknologi juga dapat berdampak negatif pada hubungan sosial. Menurut riset yang dilakukan oleh Pew Research Center, banyak orang yang lebih memilih berinteraksi melalui media sosial daripada secara langsung. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya isolasi sosial dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat.
Dr. Sarah Jones, seorang pakar psikologi, menekankan pentingnya untuk mengatur penggunaan teknologi dengan bijak. “Tentukan batasan waktu penggunaan gadget dan jangan sampai teknologi mengendalikan hidup Anda. Luangkan waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di sekitar Anda,” ujarnya.
Menghindari bahaya ketergantungan teknologi di era digital memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Dengan kesadaran akan dampak negatif yang bisa ditimbulkan, kita dapat mulai mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan tersebut. Sebagai contoh, mulailah dengan menetapkan waktu tanpa gadget setiap harinya dan lebih aktif dalam kegiatan di dunia nyata.
Mengutip kata-kata bijak dari Steve Jobs, “Teknologi bisa menjadi alat yang hebat jika digunakan dengan bijak. Namun, jika kita menjadi budaknya, maka itu akan menjadi bumerang bagi kita.” Jadi, mari berhati-hati dalam menggunakan teknologi dan jangan sampai terjebak dalam ketergantungannya.